Rabu, 09 Mei 2018

KESEHATAN REPRODUKSI PADA USIA LANJUT

A. Menopause 

Menopause adalah keadaan pada seorang wanita yang mengalami penurunan fungsi indung telur, yang berakibat menurunnya produksi hormon estrogen.keadaan ini antara lain mengakibatkan terhentinya haid untuk selamanya (mati haid), Umur menopause pada wanita Indonesia sekitar 49 tahun pada tahun dari semula 46 tahun pada tahun 1980. 

Biasanya sejak wanita berusia diatas 40 tahun, haid sudah tidak teratur dan siklus haid seringkali terjadi tanpa pengeluaran sel telur (ovulasi). Dengan demikian, seorang wanita pada usia 40-tahunan sering dikatakan tidak subur lagi dan kecil kemungkinan tidak hamil. bila terjadi kehamilan pada usia tersebut kemungkinannya akan lebih besar untuk memperoleh anak yang cacatatau dengan kualitas yang kurang baik.

sejak 4-5 tahun sebelum menopause disebut masa klimakterium, wanita akan mengalami perubahan dalam tubuh. perubahan dan gejala yang dirasakan tidaklah samadan belum tentu dialami setiap wanita. Berat-ringannya gejala yang timbul berbeda-beda tergabtung dari faktor budaya, tingkat pendidikan, lingkungan dan genetik.

MASALAH KESEHATAN AKIBAT MENOPASUSE

1, Rasa panas di dada yang menjalar kearah wajah, sering disebut hot flush
2. gangguan psikologis
3. kelainan kulit, rambut, gigi, dan keluhan sendi/ tulang
4. gangguan mata
5, gangguan saluran kemih dan alat kelamin 

berkurangnya hormon estrogen pada wanita menopause mungkin menyebabkan berbagai keluhan/akibat jangka panjang sebagai belikut :

a. Osteoporosis
b. Penyakit Jantung Koroner
c. Kepikunan

PENCEGAHAN MASALAH MENOPAUSE

Untuk pencegahan terhadap keluhan/masalah menopause yang dapat dilakukan di tingkat pelayanan dasar antara lain :

1. Pemeriksaan Kelamin
2. Pap Smear
3. Perabaan Payudara
4. Penggunaan Bahan Makanan yang mengandung unsur fito-estrogen (kedelai (tahu, tempe, kecap), pepaya, semangka merah)
5. Penggunaan Bahan Makanan yang mengandung sumber kalsium (susu, keju, yoghurt, teri, dll)
6. Menghindari Makanan yang mengandung banyak lemak, kopi dan alkohol

USIA ANAK 29 HARI – 6 TAHUN



Tanda anak sehat :
·         Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan, mengikuti pita hijau di KMS atau naik ke pita warna di atasnya.
·         Anak bertambah tinggi
·         Kemampuan bertambah sesuai umur
·         Jarang sakit.
Pantau pertumbuhan dan perkembangannya, dengan cara :
·         Timbang berat badan setiap bulan di Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya, di Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), minta kader mencatat di KMS yang ada di buku KIA.
·         Bawa anak ke tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan atau Pos Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Intergratif (Pos PAUD HI). Untuk mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kebang (SDIDTK). Umur 3 bulan – 2 tahun setiap 3 bulan, umur 2-6 tahun setiap 6 bulan.
Dengan pelayanan SDIDTK tenaga kesehatan akan menentukan status gizi anak, stunting (tinggi badan anak lebih pendek disbanding umurnya) atau tidak, perkembangannya sesuai umur atau tidak dan adakah ditemukan gangguan prilaku atau gangguan emosional.
·         Ajak anak bermain dan bercakap-cakap
·         Stimulasi perkembangan anak sesuai umurnya.

BAYI BARU LAHIR / NEONATUS (0-28 HARI)


1.      Tanda Bayi Baru Lahir Sehat
·         Bayi lahir langsung menangis
·         Tubuh bayi kemerahan
·         Bayi bergerak aktif
·         Berat lahir 2500 sampai 4000 gram
·         Bayi menyusu dari payudara ibu dengan kuat
2.      Pelayanan Esensial Pada Bayi Baru Lahir Sehat Oleh Dokter / Bidan / Perawat, meliputi :
·         Jaga bayi tetap hangat
·         Bersihka jalan nafas (bila diperlukan)
·         Keringkan dan jaga bayi tetap hangat
·         Potong dan ikat tali pusar tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit *setelah lahir
·         Segera lakukan inisia menyusui dini
·         Beri salep mata antibiotika terasiklin 1% pada kedua mata
·         Berikan suntikan vitamin K1 1mg intramuscular, di paha kiri anterolateral setelah IMD.
·         Beri Imunisasi Hepatitis B0 0,5 ml, intramuscular di paha kanan anterolateral, diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian Vitamin K1
·         Pemberian identitas
·         Anamnesisi dan Pemeriksaan Fisik
·         Pemulangan Bayi Lahir Normal, konseling dan kunjungan ulang.
3.      Perawatan Bayi Baru Lahir
a.       Pemberian ASI
·         Segera lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
·         ASI yang keluar pertama berwarna kekuningan (kolostrum) mengandung zat kekebalan tubuh, langsung berikan pada bayi, jangan dibuang.
·         Berikan hanya ASI saja sampai berusia 6 bulan (ASI Eksklusif)
b.      Cara menjaga bayi tetap hangat
·         Mandikan bayi setelah 6 jam, di mandikan dengan air hangat
·         Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai pakaian kering dan lembut
·         Ganti popok dan baju jika basah
·         Jangan tidurkan bayi di tempat yang dingin atau banyak angina
·         Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi, kaos kaki, kaos tangan dan pakaian yang hangat pada saat tidak di dalam dekapan.
·         Jika berat lahir kurang dari 2500 gram, lakukan perawatan Metode Kanguru (dekap bayi di dada ibu/bapak/anggota keluarga lain kulit bayi menempel ke kulit ibu/bapak/anggota keluarga lain).
·         Bidan / Perawat / Dokter menjelaskan cara Perawatan Metode Kanguru.
c.       Perawatan Tali Pusar
·         Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi
·         Jangan memberikan apapun pada tali pusar
·         Rawat tali pusar terbuka dan kering
·         Bila tali pusar kotor atau basah, cuci dengan air bersih dan sabun mandi dan keringkan dengan kain bersih.
4.      Pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir (kunjungan neonatal)
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir oleh bidan / perawat / dokter dilaksanakan minimal 3 kali, yaitu :
·         Pertama pada 6 jam – 48 jam setelah lahir
·         Kedua pada hari ke 3 – 7 hari setelah lahir
·         Ketiga pada hari ke 8 – 28 hari setelah lahir
Ibu / keluarga memastikan bayi seudah mendapat pelayanan kesehatan dan tercatatnya hasil pelayanan sebagai berikut :
·         Berat badan
·         Panjang badan
·         Suhu (oC)
·         Menanyakan pada ibu, bayi sakit apa?
·         Memeriksa kemungkinan penyakit berat atau infeksi bakteri
·         Frekuensi nafas / menit
·         Frekuensi denyut jantung (kali/menit)
·         Memeriksa adanya diare
·         Memeriksa ikterus / bayi kuning
·         Memeriksa kemungkinan berat badan rendah
·         Memeriksa status pemberian Vitamin K1
·         Memeriksa status imunisasi HB-0
·         Memeriksa masalah / keluhan ibu

5.      Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
Jika ditemukan 1 (satu) atau lebih tanda bahaya di bawah ini, bayi segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
·         Tidak mau menyusu
·         Kejang-kejang
·         Lemah
·         Sesak nafas (lebih besar atau sama dengan 60 kali / menit )tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
·         Bayi merintih atau menangis terus menerus
·         Tali pusar kemerahan sampai dinding perut, berbau dan bernanah
·         Demam /panas tinggi
·         Mata bayi bernanah
·         Diare / buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari
·         Kulit dan mata bayi kuning
·         Tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat.

CARA MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR


Cuci tangan dengan sabun menggunakan air bersih mengalir pada saat :
a.       Buang air kecil dan buang air besar
b.      Sebelum makan
c.       Sebelum memegang bayi
d.      Sebelum menyusui
e.       Sebelum menyiapkan makanan dan minuman bagi anak
f.       Sebelum memberikan makanan dan minuman pada anak
Cara mencuci tangan :
Gunakan sabun dan air bersih mengalir
a.       Telapak dengan telapak
b.      Telapak kanan diatas tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung tangan kanan
c.       Telapak dengan telapak dan jari terikat
d.      Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci
e.       Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
f.       Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan sebaliknya
g.      Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, gerakkan memutar

KELUARGA BERENCANA


KB pasca persalinan adalah pemanfaat atau penggunaan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan sampai 6 minggu / 42 hari sesudah melahirkan. Prinsip pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan tidak mengganggu produk ASI.
Mengapa ikut berKB?
·         Mengatur jarak dan mencegah kehamilan agar tidak terlalu rapat (minimal 2 tahun setelah melahirkan)
·         Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
·         Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita
·         Ibu memiliki waktu dan perhatian yang cukup untuk dirinya sendiri, anak dan keluarga.
Metode kontrasepsi jangka panjang :
·         Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP)
·         Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / spiral, jangka waktu penggunaan bias sampai 10 tahun
·         Implant (alat kontrasepsi bawah kulit), jangka waktu penggunaan 3 tahun
Metode kontrasepsi jangka pendek :
·         Suntik, terdapat 2 jenis suntikan yaitu suntikan 1 bulan dan suntikan 3 bulan. Untuk ibu menyusui, tidak disarankan menggunakan suntikan 1 bulan karena akan mengganggu produksi ASI.
·         Pil KB
·         Kondom

TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS


  • ·         Perdarahan lewat jalan lahir
  • ·         Keluar cairan berbau dari jalan lahir
  • ·         Bengkak diwajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala yang hebat dan kejang-kejang.
  • ·         Demam lebih dari 2 hari
  • ·         Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit
  • ·         Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi)


POSISI DAN PELETAKAN MENYUSUI YANG BENAR


·         Pastikan posisi ibu ada dalam posisi yang nyaman
·         Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus
·         Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan putting
·         Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya
·         Jika bayi baru lahir ibu harus menyangga seluruh badan bayi
·         Sebagian besar aerola (bagian hitam disekitar putting) masuk kedalam mulut bayi
·         Mulut terbuka lebar
·         Bibir bawah melengkung ke luar
·         Dagu menyentuh ibu